Pages

Minggu, 08 Mei 2011

PENINGKATAN PREFESIONALISME GURU DALAM MENGAJAR


Dalam wilayah kepengawasan kami yang terdapat 7 Sekolah Dasar dan 1 Madrasah Ibtidaiyah. Pada pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Guru masih nampak mendominasinya, sehingga siswa kurang aktif, bahkan cenderung siswa tidak memperhatikan guru mengajar. Dalam mengajar menyandarkan pada hafalan, informasi hanya bersumber dari guru, siswa secara pasif menerima informasi, pembelajaran sangat abstrak dan teoritis. Waktu belajar banyak digunakan untuk mengerjakan tugas, mendengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan. Pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas. Belum menggunakan model yang bervariatif.Berdasarkan situasi di atas saya sebagai pengawas dalam wilayah I Kecamatan Mappedeceng melakukan suatu kegiatan pembinaan bagaimana guru mampu meningkatkan kompetensinya dalam mengajar. Dalam kegiatan ini saya undang semua guru kelas untuk melakukan suatu diskusi. Dalam pertemuan awal saya bagikan lembaran (Teks) yang berisi Pengembangan model pembelajaran yang efektif. Para guru saya bagi menjadi 4 (empat) kelompok, masing-masing kelompok mempelajari teks tersebut, lalu mendiskusikan secara kelompok dalam waktu 45 menit. Kemudian membuat kesimpulan dari hasil diskusinya. Setelah semua kelompok selesai membuat kesimpulan , maka masing-masing kelompok melakukan presentase oleh juru bicara yang disepakati secara bergantian. Pada saat kelompok pertama selesai melaksanakan presentase, maka kelompok lain menanggapinya, dan kelompok yang bertugas memberikan jawaban atas tanggapan tersebut. Ini dilakukan sampai semua kelompok tampil mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya.
Setelah usai maka saya sebagai fasilitator mencoba membuat satu kesimpulan bahwa pada dasarnya guru sangat tertarik pada model pembelajaran yang efektif, namun karena kurang kreatifnya sehingga yang terjadi sebelum ini proses pembelajaran lebih banyak bersifat konfirmatif dan informatif. Sebelum mengakhiri kegiatan awal saya bersama pendidik telah bersepakat untuk merubah model pembelajaran sehingga dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Kemudian masing-masing guru diberikan tugas untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan model pembelajaran yang efektif.
Dua minggu berikutnya dilaksanakan pertemuan kedua. Peserta/pendidik sebagaimana pada pertemuan awal dibentuk menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan RPP yang telah dibuat oleh anggota kelompoknya. Hasil diskusi kelompok dipresentesekan oleh masing-masing kelompok sebagaimana pada pertemuan awal, kelompok lain menanggapinya dan dijawab oleh kelompok yang melakukan presentase, kemudian membuat kesimpulan. Kemudian saya memberikan tugas pada masing-masing kelompok mempersiapkan guru model yang akan tampil simulasi pada pertemuan selanjutnya.
Pada tahap pertemuan yang ketiga dan keempat dilakukan simulasi kelas oleh masing-masing wakil kelompok yang disepakati sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Peserta/guru yang lainya sebagai pengamat dan bertindak sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi. Kemudian setelah selesai, maka dilakukan diskusi terbuka yang dipandu pengawas sebagai fasilitator yang kemudian dilanjutkan membuat kesimpulan hasil kegiatan dari pertemuan awal hingga pertemuan keempat.
Pada tahap selanjutnya saya membuat program/jadwal supervisi akademik pada tiap-tiap sekolah dalam wilayah kepengawasan saya. Pada awal kegiatan supervisi masing-masing sekolah mempersiapkan 2 orang guru untuk dilakukan supervisi. Dalam setiap kunjungan saya ke sekolah setelah melakukan supervisi , maka dilanjutkan pembinaan melalui pertemuan guru di ruang guru untuk menyampaikan hasil supervisi yang saya laksanakan. Dalam kegiatan awal supervisi saya ada beberapa hal temuan yang saya dapat dari pelaksanaan supervisi adalah sbb :
1. Masih ada RPP yang belum menggunakan model pembelajaran yang efektif
2. Sebagian guru belum mempersiapkan perangkat pembelajaran
3. RPP yang dibuat hanya khusus untuk disupervisi pada hari itu, sedangkan pada hari-hari sebelumnya belum membuat RPP secara rutin
4. Sebagian guru belum menggunakan media dalam pembelajaran
Sebagai tindak lanjut saya lakukan pembinaan melalui rapat guru di masing-masing sekolah binaan.
Pada tahap selanjutnya saya laksanakan supervisi akademik di masing-masing sekolah pada guru lainnya. Dalam pelaksanaan supervisi lanjutan ini sebagaimana supervisi awal saya lakukan observasi kelas dan kemudian dilanjutkan rapat guru. Supervisi yang kedua ini menghasilkan lebih baik daripada supervisi awal, yang mana guru sudah mulai berbuat dan merubah cara mengajar dengan model pembelajaran yang efektif. Namun secara keseluruhan belum semuanya memberikan hasil yang baik. Saya merasa risau dalam hal ini. Namun saya tetap berkomitmen ingin memberikan pelayanan terbaik buat peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Usaha-usaha selanjutnya saya memberikan pembinaan yang dilakukan melalui wadah pembinaan professional KKG Bermutu. Meskipun mutu pendidikan itu kompleks, pada akhirnya dalam kondisi tertentu dapat disimpulkan bahwa semua itu bermuara pada peranan guru dalam memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis. Dalam setiap kegiatan KKG saya menghimbau kepada guru bahwa guru adalah pelajar dan pembelajar sepanjang masa. Sehingga guru harus meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan tuntutan zaman.


baca Selengkapnya ;

Kamis, 05 Mei 2011

SELEKSI GURU BERPRESTASI


Pada hari Kamis tanggal 28 April 2011 telah dilaksanakan seleksi guru berprestasi guru SD/MI dalam wilayah Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara Prov.Sulawesi Selatan. Pelaksanaan seleksi dilaksanakan di SD 118 Ramayana, yang diikuti oleh 8 guru. Seleksi ini dilakukan secara rutin dalam setiap tahun. Adapun materi kegiatan antara lain : ........
1. Praktik mengajar sesuai dengan RPP yang disiapkan
2. Tes tertulis
3. Presentase PTK/Karya tulis
Sebagai tim penilai adalah :
1. Ali Anwar, S.Pd. Pengawas TK.SD Wilayah I
2. Alimuddin M Pengawas TK/SD wilayah II
3. Fatkurosit, S.Pd. Penilik PLS
Setelah selesai kegiatan maka tim penilai menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta dan menentukan urutan peringkat sebagai berikut :
Peringkat pertama : HANIK LUFTIYATIN, A.Ma. Guru SDN 120 Gontang
Peringkat kedua : ST. RABIAH, S.Pd. Guru SDN 115 Benteng
Peringkat ketiga : NURASIA, S.Pd. Guru SDN 114 Uraso
Peringkat pertama akan mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat Kab.Luwu Utara pada pertengahan bulan Mei 2011
baca Selengkapnya ;